Indonesia Andil Ciptakan Kondusifitas Laut Cina Selatan

Laut Cina Selatan [googlemap]

MANADO — Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Edwin Silangen, mengatakan Indonesia mengambil peran berkontribusi menciptakan situasi kondusif di wilayah Laut Cina Selatan.

“Kita menciptakan situasi yang kondusif di kawasan ini dengan mengalihkan potensi konflik menjadi potensi kerjasama yang dapat menguntungkan semua pihak,” kata Sekdaprov Sulangen pada “28th Workshop on Managing Potential Conflicts in the South China Sea” di Manado, Minggu (9/9/2018).

Silangen berharap workshop yang telah diselenggarakan sejak tahun 1990 ini dapat berdampak positif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan ini.

Apabila kegiatan ini dioptimalkan bersama akan semakin mampu mencari solusi berbagai permasalahan teknis terkait perikanan, studi keanekaragaman hayati, database kelautan, permukaan air laut, pemantauan gelombang pasang.

Selain itu, lingkungan laut, pendidikan dan pelatihan laut, serta data hidrologi, yang kesemuanya itu dapat berdampak positif bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut China Selatan.

Workshop ini merupakan inisiatif Indonesia yang diselenggarakan setiap tahunnya dan dihadiri oleh 11 “Participating Parties” seperti Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Indonesia, Lao PDR, Malaysia, RRC, Singapura, Thailand, Vietnam dan Chinese-Taipei.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian dari diplomasi preventif Indonesia melalui upaya “Confidence Building Measures” dalam kerja sama di berbagai bidang yang bersifat nonsensitif dan teknis antara lain penelitian ilmiah kelautan dan perlindungan lingkungan laut.

Gubernur Olly Dondokambey, kata Silangen mengapresiasi pentingnya kegiatan seperti ini karena Pemprov Sulut terus menempatkan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor penggerak pembangunan.

Lihat juga...