USAID-PRRN Blitar Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Peternak Ayam

Salah seorang peternak ayam petelur, ilustrasi - Foto: Dok. CDN

Penyakit ini menyerang ayam petelur baik yang dipelihara di sistem terbuka maupun tertutup, dan menyebabkan penurunan produksi telur hingga 50 persen. Perubahan cuaca dan mutasi virus dicurigai mendorong terjadinya wabah ini.

Selain itu, cuaca yang kian tak menentu belakangan ini turut menjadi ancaman bagi peternak. Selama ini, ayam petelur dikenal sensitif terhadap perubahan cuaca, sehingga panas ekstrem, dingin, dan musim pancaroba dapat menurunkan produksi sebesar 2-5 persen. Sebab itu, penting untuk menciptakan kondisi yang mendukung kesehatan dan produktivitas ayam petelur.

Sementara itu, Ketua PPRN Blitar, Rofi Yasifun, mengatakan para peternak selama ini masih memanfaatkan cara tradisional dalam mengelola peternakan. Jumlah anggota PPRN Blitar lebih dari 1.000 yang tersebar di banyak daerah. Pihaknya juga senang dengan adanya program tersebut.

“Selama ini peternak di Blitar rata-rata mengelola peternakan secara sederhana. Peternak juga biasanya mengembangkan kandang sendiri, dengan meniru apa yang dibuat tetangga atau sesama peternak. Oleh karena itu, kami menyambut gembira adanya program ini, karena kami akan punya acuan seperti apa kandang yang ideal,” ujar dia.

Acara itu dihadiri USAID Apik, PT Cargill Indonesia, PPRN Blitar, Bupati Blitar Rijanto dan para peternak. (Ant)

Lihat juga...