Pedagang Mie Tek-tek Terhimpit Tingginya Harga Telur
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Naik turunnya harga telur ayam sejak tiga pekan terakhir, dari semula Rp23.000 menjadi Rp25.000, hingga maksimal mencapai Rp27.000 per kilogram, berdampak bagi para pedagang kuliner, salah satunya mie tek-tek.
Sugiarto (49) dan Yayuk (48), pasangan suami istri pedagang mie tek-tek menyebut, harga telur yang naik turun menyebabkan dirinya hanya memperoleh keuntungan minim dari menjual kuliner berbahan mie dan telur tersebut.
Sugiarto mengaku, berjualan mie tek-tek, sejak masih keliling kampung dengan cara dipikul. Berjualan mie tek-tek dengan ciri khas wajan yang dipukul dengan suara “tek-tek”, membuat mie yang dijual kerap disebut mie tek-tek.
Kini, meski telah berjualan dengan gerobak tanpa memukul wajan, karena sudah memiliki tempat mangkal khusus, dirinya tetap dikenal sebagai penjual mie tek-tek di bilangan Jalinsum KM 79, Penengahan, Lampung Selatan.
