Belajar dan Mengenal Jenis Burung di Taman Burung TMII

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Suasana lorong peristirahatan dan hamparan kolam ikan di Taman Burung TMII, Jakarta, Kamis (30/8/2018). Foto : Sri Sugiarti

Keluar dari kubah barat, pengunjung memasuki lorong pembatasan sebagai tempat peristirahatan, sebelum kemudian memasuki kubah timur.

Di area ini, tersaji kafetarian yang menjual makanan dan minuman ringan. Di sini juga dijual makanan untuk ikan-ikan di kolam yang terhampar. Sambil memberi makan ikan, pengunjung bisa melihat lincahnya angsa-angsa berenang.

Di tepi kolam itu, sambil duduk pengunjung bisa memandangi gerak genitnya burung-burung pelikan. Di peristirahatan ini terdapat burung jinak, salah satunya kakatua putih bernama Yakub. Pengunjung yang ingin berfoto dengan Yakub atau burung jinak lainnya cukup dengan sewa Rp5.000.

“Yakub si Kakatua ini lucu dan ngemesin. Saat disuruh pelatihnya salam, Yakub langsung sodorkan kakinya sambil mengepakkan sayapnya,” kata Herlandi, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat.

Usai beristirahat, pengunjung bisa melanjutkan penjelajahan ke kubah timur untuk mendengarkan nyanyian merdu burung-burung asal Sulawesi, Maluku dan Papua. Seperti, burung Mabruk, Kasuari, Nuri, Cendrawasih, Maleo, dan Dara Mahkota.

Dara Mahkota berwarna biru terang tampak jinak dan bebas berjalan-jalan, menjadi pemandangan indah. Terbang lincah juga burung Bido, Pokasi, Flaminggo dan Anis memutari area kubah ini.

“Taman Burung ini memiliki 150an jenis burung dengan jumlah 1.000 ekor lebih dan ditempatkan di dua kubah tersebut,” kata Windyabrata.

Menurutnya, pengunjung bisa mendengarkan ratusan burung berkicau di dalam kedua kubah itu. Karena burung-burung tersebut di bebaskan layaknya di alam bebas. Pepohonan langka, seperti kenari, jeruk kingkit, gandaria, ki acret dan pisang seribu tumbuh dengan rindang di area kubah tersebut terasa udara sejuk.

Lihat juga...