Maksimus Masan Kian, ketua Agupena Flotim. -Foto: Ebed de Rosary
LARANTUKA – Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Flores Timur, Maksimus Masan Kian, memotivasi anak-anak muda Horinara untuk membentuk komunitas.
“Perlu dibentuk komunitas-komunitas di desa, agar bisa melakukan berbagai kegiatan yang tentu akan bermanfaat bagi pembangunan dan sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas,” kata Maksimus Masan Kian, Ketua Agupena Flotim, dalam acara motivasi anak muda di Aula Kantor Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Rabu (22/8/2018).
Menurut Maksi, sapaannya, pertemuan yang dilaksanakan akan menjadi sia-sia, jika setelah kegiatan ini komunitas yang sudah ada tidak mau berbenah, dan perlu ada komunitas-komunitas baru sebagai pusat kreativitas di desa.
“Sebagai generasi muda, tentunya harus mulai melaksanakan peran ini, mulai membentuk komunitas dan melakukan berbagai hal positif, termasuk kegiatan yang bisa mendatangkan keuntungan bagi segenap anggota komunitas, seperti pendapatan,” tuturnya.
Meski generasi muda banyak sekali mengikuti kegiatan motivasi, tetapi tanpa menjadi penggerak komunitas, tegas Maksi, semuanya menjadi sia-sia. Sehingga, perlu mulai membentuk komunitas dan melakukan kegiatan positif mulai saat ini.
Amber Kabelen, dari Generasi Muda Adonara (Gema) Surabaya, mengatakan, kegiatan motivasi orang muda ini digelar pada 18-23 Agustus dengan tema,”Komunitas Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat” .
Menurutnya, kegiatan ini diikuti orang muda Horinara yang tergabung dalam Gema Surabaya, orang muda Katolik (OMK) dan remaja masjid. Diharapkan setelah kegiatan ini, anak muda di desa Horinara bisa lebih bersemangat membentuk komunitas, dan menyalurkan bakat dan kemampuan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
“Banyak pemuda mengambil manfaat dari kegiatan Gema Surabaya, dengan menghadiri kegiatan motivasi orang muda ini, termasuk para pengurus Karang Taruna Desa Tuwagoetobi, juga ikut hadir. Pentingnya orang muda menjadi penggerak pembangunan di komunitas kampung atau desa saat ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ferdy Bahy, Ketua OMK St. Valentinus, dalam sesi dialog, mengatakan, membentuk komumitas itu mudah, sebab setiap hari kita bertemu, kita menggunakan bahasa yang sama.
“Membentuk komunitas memang tidak sulit, sehingga saya berharap kita sebagai anak muda harus mulai membentuk komunitas, dan melakukan berbagai hal positif bagi kita pribadi, dan demi kemajuan desa kita”, ungkapnya.