Usaha Kopi Siap Saji di Lereng Merapi Bergeliat
Editor: Mahadeva WS
YOGYAKARTA – Usaha produksi pembuatan bubuk kopi di sekitar kawasan lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terus bergeliat. Sejumlah warga mulai berani memproduksi bubuk kopi secara swadaya memanfaatkan biji kopi hasil perkebunan mereka.
Menggunakan alat sederhana, mereka mengolah biji kopi yang dipanen di lahan perkebunan menjadi bubuk kopi. Kopi olahan tersebut dijual kepada warga maupun wisatawan yang berkunjung ke desa mereka. Semakin tingginya harga jual kopi karena pengaruh peningkatan minat mengkonsumsi menjadi salah satu pertimbangan pengembangan usaha tersebut.
Salah satu yang melakukan adalah Suryono (52), warga dusun Gondang Pusung, Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Sejak setahun terakhir lelaki setengah baya tersebut, mencoba mengolah sendiri kopi hasil panen milikinya menjadi kopi siap saji. Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan nilai jual hasil panen kopi. “Biasanya saya jual kopi hasil panen dalam bentuk masih biji hijau (green bean). Untuk meningkatkan nilai jual, maka saya mencoba mengolahnya menjadi bubuk atau sudah siap saji,” ujarnya, Selasa (24/07/2018).
Dengan upaya itu, Suryono mengaku, mampu meningkatkan nilai jual hasil panen kopi dari semula Rp35-40ribu per kilogram dalam bentuk green bean, menjadi Rp100-110 ribu per kilogram dalam bentuk kopi bubuk.
Pengolahan dilakukan dengan memanfaatkan alat gilingan dan alat penyangrai yang ia buat sendiri. “Saya mencoba membuat alat penyangrai manual. Dengan menggunakan kuwali yang diberi pengaduk. Termasuk juga alat penggiling manual. Semua saya coba-coba sendiri. Karena jika harus beli alat pengolah kopi mahal. Jelas tidak mampu,” katanya.