Sempat Stagnan, Properti Bali Kembali Bergairah

Editor: Satmoko Budi Santoso

DENPASAR – Setelah mengalami stagnasi selama setahun terakhir, sektor properti residensial (baik pasar primer maupun sekunder) di Bali mulai menunjukkan indikasi pemulihan.

Hal ini tercermin dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Primer Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali triwulan II 2018. Indeks harga properti residensial primer (IHPR) pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 185,44, lebih tinggi dibanding triwulan lalu yang sebesar 185,23.

“Berdasarkan tipe rumah, peningkatan terutama terjadi pada rumah tipe kecil, sedangkan tipe rumah menengah dan besar masih belum menunjukkan peningkatan,” ucap Azka Subhan A. Selaku Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Senin (23/7/2018).

Azka Subhan A. Selaku Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.-Foto: Sultan Anshori.

Azka menambahkan, indikasi akselerasi juga terjadi pada Pasar Properti Residensial Sekunder. Pertumbuhan harga rumah sekunder di wilayah Denpasar dan sekitarnya mengalami kenaikan dari rata-rata 0,28% (yoy) pada triwulan sebelumnya, menjadi 0,74% (yoy) pada triwulan II-2018.

Harga properti residensial di pasar primer pada triwulan III-2018 diperkirakan akan kembali menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan tipe rumah, perkiraan peningkatan secara tahunan maupun triwulanan terutama didorong pada tipe kecil dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,04% (yoy) atau 3,94% (qtq), diikuti oleh tipe menengah sebesar 0,01% (yoy) atau 1,25% (qtq) dan tipe besar 0,01% (yoy) atau 0,69% (qtq).

Optimisme responden SHPR Primer terhadap perkiraan peningkatan tersebut seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi Bali secara keseluruhan, serta implementasi relaksasi kebijakan LTV oleh Bank Indonesia.

Lihat juga...