Pemkot Surakarta Terapkan Zonasi untuk SD dan SMP

Ilustrasi -Dok: CDN
SOLO – Pemerintah Kota Surakarta menerapkan peraturan mengenai zonasi untuk Sekolah Dasar dan Menengah Pertama pada Tahun Ajaran 2018/2019, guna mendekatkan sekolah kepada masyarakat.
“Tahun ini, zonasi sekolah diberlakukan di Solo. Tujuannya untuk mendekatkan sekolah ke masyarakat,” kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, di Solo, Rabu (20/6/2018).
Ia mengatakan, dengan penerapan zonasi sekolah, maka terjadi pemerataan pendidikan di masyarakat.
Selain itu, katanya, masyarakat, khususnya orang tua, juga diuntungkan dengan penerapan aturan tersebut.
“Orang tua yang ingin ‘ngecek’ anak mereka langsung ke sekolah tidak perlu jauh-jauh. Selain itu, anak yang ingin ke sekolah tidak perlu terpapar polusi, karena jaraknya yang jauh dari rumah ke sekolah,” katanya.
Ia mengatakan, sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, maksimal jarak tempuh siswa menuju ke sekolah tiga kilometer.
“Untuk memastikan zonasi ini sesuai dengan aturan yang berlaku, kami dibantu oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) yang melakukan kajian mengenai zonasi. Hasilnya, ada satu kelurahan di Solo yang tidak masuk dalam cakupan jarak maksimal ini, yaitu Kelurahan Karangasem. Akhirnya, perhitungannya kami buat maksimal jarak tiga kilometer dari kantor kelurahan setempat,” katanya.
Ia mengatakan, jarak maksimal tiga kilometer itu untuk tingkat SMP, sedangkan tingkat SD jarak maksimal antara 2,6-2,8 kilometer.
“Dengan aturan ini, ke depan tidak ada sekolah favorit karena masyarakat bisa menikmati kualitas pendidikan yang merata,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Etty Retnowati, mengatakan aturan zonasi bisa berlaku untuk penerimaan siswa baru reguler maupun yang melalui program keluarga miskin (gakin).
“Beberapa waktu lalu, kami juga sudah ke pertemuan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Dari hasil kajian UNS, sepertinya Solo yang paling siap menerapkan aturan ini,” katanya.
Untuk memastikan masyarakat paham aturan itu, ia juga sudah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelurahan.
“Dalam waktu dekat, kami kembali akan melakukan sosialisasi serupa dengan mengundang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kasi Pendidikan,” katanya. (Ant)
Lihat juga...