Jelang Lebaran, Warga Kampung Ketupat Panen Pesanan
BOGOR – Tiga hari menjelang Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah, warga Kampung Ketupat, Cimahpar, Kota Bogor, Jawa Barat sibuk menyelesaikan pesanan ketupat. Setiap perajin bisa mendapatkan pesanan hingga ribuan ketupat.
Erna Susila (40) salah satu perajin ketupat menerima pesanan hingga 2.000 ketupat untuk Rabu (13/6/2018). Tercatat, pesanan terus datang hingga hari Lebaran. Sejak Ramadan, permintaan ketupat meningkat dari hari biasa. Jika sehari bisa membuat satu dandang ketupat, selama Ramadan Erna bisa sampai membuat ketupat hingga tiga dandang. “Satu dandang ini isinya 1.500 ketupat,” katanya, Selasa (12/6/2018).
Erna dan suaminya Endang Subadri (50) sudah merintis usaha jual ketupat sejak 15 tahun silam. Usaha ketupat di Kebon Nanas, Cimahpar, Kota Bogor sudah berlangsung turun temurun. Usaha tersebut dilakukan oleh warga sejak era pemerintah Presiden Soeharto.
Awal mula nama Kampung Ketupat muncul karena warga sekitar berprofesi sebagai pembuat dan penjual ketupat. Kegiatan tersebut pada awalnya, diinisiasi oleh Pak Yahya Almarhum. Pak Yahya adalah ayah dari Endang Subadri, atau mertua dari Erna yang sehari-hari berprofesi sebagai petani dan jualan lontong sayur.
“Awal mulanya bapak itu petani, karena sehari-hari tidak menentu pendapatannya, bapak coba-coba bikin ketupat, sampai sekarang jadi keterusan sama anak-anaknya, diikuti tetangga juga,” katanya.
Ada lima perajin ketupat di Kebon Nanas. Mereka setiap hari membuat dan menjual ketupat. Rata-rata setiap perajin bisa membuat hingga 1.500 biji ketupat. Untuk membuat 1.500 ketupat dalam sehari, Erna dan perajin lainnya mengupah pembuatan ketupat ke tetangga mereka. 100 ketupat kosong diupah Rp2.500 di hari biasa.