Penjualan Daging Tidak Terpengaruh Pasar Murah

Editor: Mahadeva WS

Hendro menyebut, masyarakat seharusnya diberi pemahaman perbedaan antara daging segar dengan daging beku. Harga daging beku lebih murah, berbeda dengan daging segar yang dijual di pasar. “Kami para pedagang daging sering memberi pengertian kepada pembeli mengenai perbedaan daging segar dan beku. Pembeli inginnya harga daging segar dan beku sama,” terang Hendro.

Dengan kondisi tersebut, Hendro menyebut tak merasa kuatir kehilangan konsumen. Selain karena segar berbeda dengan daging beku, operasi pasar juga berlangsung terbatas baik waktu maupun stok daging yang disediakan. Meski ada operasi pasar, pedagang pasar tradisional masih bisa berjualan.

Selain konsumen perseorangan, pembeli daging segar adalah rumah makan yang mendapatkan pesanan untuk kegiatan buka bersama. Sehari Hendro mampu menjual sekira 250 kilogram daging sapi segar.

Sesuai jadwal, operasi pasar murah kedua akan digelar di Kecamatan Penengahan dan Ketapang. Produk yang dijual adalah sembilan bahan pokok atau sembako, seperti beras, minyak goreng, telur, terigu, gula, daging ayam beku, daging sapi beku, susu, serta sejumlah bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih, cabai merah serta kebutuhan pokok lain. Di operasi pasar yang digelar di 17 kecamatan di Lampung Selatan, selain sembako juga disediakan gas elpiji subsidi tiga kilogram.

Pedagang ayam Ismet menyebut, ayam yang dijualnya ada dua maca, yakni dalam kondisi hidup dan sudah dibersihkan. Saat ini harga ayam hidup bobot sekira dua kilogram perekor dijual Rp45.000. Harga tersebut lebih mahal dibandingkan dengan daging ayam beku di pasar murah yang berharga Rp35.000 perekor.

Lihat juga...