Masyarakat Sikka Mulai Paham Minum Obat Filariasis

Editor: Mahadeva WS

MAUMERE – Kesadaran masyarakat kabupaten Sikka untuk meminum obat penyakit kaki gajah atau Filariasis dalam program Pemberian Obat Massal Pencegahan (POPM) terus mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi progres positif setelah POPM diluncurkan pada 2015 lalu.

Dua tahun terakhir, jumlah peminum obat filariasis sudah mencapai 85 persen. “Di 2016 dan 2017 cakupan masyakat yang minum obat kaki gajah sudah mencapai target di atas 85 persen. Ini menunjukan bahwa masyarakat mulai paham akan pentingnya kesehatan terutama dalam melindungi dirt dan keluarga dart penyakit kaki gajah atau filariasis,” sebut Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sikka Drs.Paolus Nong Susar, Jumat (18/5/2018).

Di 2016, angka kesadaran untuk meminum obat filariasis jika dibandingkan dengan jumlah penduduk mencapai 78,45 persen. Sementara dibandingkan dengan jumlah sasaran mencapai 88,40 persen. Sedangkan di 2017 berdasarkan sasaran menurun menjadi 87,11 persen dan jika berdasarkan jumlah penduduk juga menurun menjadi 76,01 persen.

Plt.Bupati Sikka Drs.Paolus Nong Susar. Foto : Ebed de Rosary

“Keberhasilan Pemberian Obat  Pencegahan Massal (POPM) kaki gajah di Sikka pada 2016 dan 2017 merupakan upaya, kerja keras dan kerja cerdas kita semua, mulai dari tingkat desa atau kelurahan sampai dengan kabupaten. Juga dukungan dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Sikka,” tuturnya.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan, hasil pelaksanaan POPM penyakit kaki gajah selama tiga tahun terakhir, hanya di 2015 cakupan target tidak terpenuhi. Di awal program, peminum obat berdasarkan jumlah penduduk hanya 52,4 persen dari target 85 persen. Sementara jika berdasarkan sasaran, baru mencapai 46,55 persen dari target 65 persen.

Lihat juga...