Temanggung Menuju Kawasan Swasembada Bawang Putih

Ilustrasi tanaman bawang putih - Foto: Dokumentasi CDN

TEMANGGUNG — Kebutuhan bawang putih masyarakat Indonesia selama ini hampir 95 persen dipenuhi oleh produk impor, meskipun potensi pengembangan komoditas tersebut di Tanah Air sangat besar.

Produksi bawang putih di dalam negeri rata-rata 20.000 ton per tahun, sedangkan kebutuhannya mencapai 500.000 ton per tahun sehingga 480.000 ton bawang putih harus impor.

Sungguh ironis di negara agraris yang memiliki tanah subur ini, kebutuhan bumbu dapur tersebut harus dipenuhi oleh produk luar negeri Pada tahun 1990an, Indonesia sebenarnya pernah mengalami swasembada bawang putih, namun dengan masuknya bawang putih impor secara besar-besaran membuat harga bawang putih lokal jatuh dan petani enggan untuk menanamnya karena harganya menjadi sangat murah.

Kini pemerintah melalui Kementerian Pertanian kembali menggalakkan program budi daya tanaman bawang putih di sejumlah daerah potensial guna mewujudkan swasembada bawang putih pada 2021.

Salah satu daerah yang menjadi sasaran program pengembangan bawang putih, yakni Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang wilayahnya berupa dataran tinggi di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau sehingga sangat sangat mendukung untuk budi daya komoditas ini.

Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Temanggung Sigit Sulistyo Budi mengatakan, potensi pengembangan tanaman bawang putih di Kabupaten Temanggung cukup besar mencapai 5.000 hingga 6.000 hektare.

Potensi cukup besar karena secara geografis didukung ketinggian wilayah sesuai untuk tanaman tersebut, yakni lebih dari 700 meter di atas permukaan laut, terutama di kawasan lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu.

Lihat juga...