Mahasiswa di Padang Tuntut Pemerintah Turunkan Pajak BBM

Editor: Irvan Syafari

PADANG —- Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumatra Barat (Sumbar) melakukan aksi demo ke Kantor Gubernur Sumbar.

Dari pantuan di lapangan, long march yang dimulai dari Pasar Raya menuju kantor gubernur itu. Para mahasiswa berjalan kaki sambil menyampaikan orasi.

Dengan penjangaan ketat dari pihak kepolisian. Para mahasiswa menyampaikan orasi tuntutan mereka kepada Pemprov Sumbar. Tampak, dari Pemprov yang menanti para pendemo, Kepala Dinas ESDM Herry Martinus, Kepala Dinas Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Zul Aliman, Kepala Dinas Kesbangpol Nazwir dan Kepala Disperindag Asben Hendri.

“Pastikan ketersediaan minyak bersubsidi. Sumbar darurat premium dan solar,” ujar Koordinator Pusat BEM se-Sumbar, Faizil Putra saat menyampaikan orasi saat di Kantor Gubernur, Rabu (4/4/2018).

Ia menyebutkan, bahwa ada tiga tuntutan yang diajukan, yakni memastikan ketersediaan bahan bakar bersubsidi, mendesak pemerintah pusat menurunkan harga BBM bersubsidi dan turunkan pajak bahan bakar kendaraan bermotor menjadi 5 persen.

“Ada tiga tuntutan yang kami ajukan kepada pemerintah daerah agar disampaikan ke pusat,” katanya.

Aksi tersebut merupakan upaya mahasiswa yang merupakan penyambung suara rakyat untuk menyampaikan aspirasi di mana juga terjadi kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi di wilayah Sumbar, sehingga masyarakat mesti membeli bahan bakar non subsidi dengan harga lebih mahal.

“Untuk itu, kami minta agar pemerintah mengawasi dan menjaga ketersediaan bahan bakar bersubsidi bagi masyarakat Sumbar. Selain itu kami minta agar seluruh pihak melakukan pengawasan agar BBM tepat sasaran dalam pemanfaatannya,” tegasnya.

Lihat juga...