KTNA Sumatera Barat Kelola Sawah Kering Jadi Kebun Jagung
Editor: Irvan Syafari
PADANG — Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumatera Barat bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memanen jagung jenis jagung phoenix di Limau Puruik, Kelurahan Koto Pulai, Koto Tangah, Padang.
Jagung yang dipanen itu luasnya mencapai 3,5 haktare. Lahan yang digunakan tersebut merupakan lahan sawah yang telah kering selama dua tahun. Panen yang dilakukan hari ini, merupakan panen yang pertama.
Ketua KTNA Sumatera Barat Oyon Syafei mengatakan, lahan yang digunakan untuk menanam jagung itu mengering akibat tak kunjung diperbaikinya irigasi di Koto Pulai. Sehingga membuat puluhan haktare sawah di Limau Puruik mengering, karena tidak dialiri air.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh KTNA dengan mengalih fungsikan lahan sawah menjadi kebun jagung. Buktinya kini di daerah Limau Puruik itu, telah ada sekira 50 haktare lahan sawah yang kering ditanami jagung, dan yang siap panen hari ini masih mencapai 3,5 haktare.
“Hal semacam ini baru ada di Kota Padang, pertama di Limau Puruik, dan kedua berada di bawah irigasi Koto Tuo dengan luas lahan yang mencapai 50 haktare juga. 10 haktare di Limau Puruik dan sisanya di kawasan irigasi Koto Tuo. Kondisi lahan juga sama, yakni kering karena tidak lagi dialiri air,” katanya, Senin (9/4/2018).
Ia menyebutkan untuk potensi lahan yang bisa dikelola menjadi perkebunan jagung yang ada di Kota Padang bisa mencapai 100 haktare. Cuma belum bisa digarap karena ada persoalan kondisi tanah yang tidak mendukung.
Menurutnya, KTNA berkeinginan untuk mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan sawah yang tidak dialiri air untuk dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan jagung. Apalagi, katanya jagung merupakan tanaman yang cepat masa panennya.