BPBD Bantul Targetkan Wilayah Rawan Kekeringan Berkurang

Kekeringan, ilustrasi -Dok: CDN

BANTUL  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan jumlah wilayah setempat yang dipetakan rawan kekeringan karena musim kemarau berkurang setiap tahun.

“Kami punya program dan target, misalnya 2017 ada lima kecamatan 15 desa, target kami paling tidak ada area-area yang dulu kekeringan bisa kami antisipasi, bisa kurangi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, upaya pengurangan terhadap area-area yang dulu mengalami kekeringan atau masuk wilayah rawan kekeringan karena kemarau dengan melakukan kajian-kajian untuk kemudian dibangun sumber-sumber mata air.

Ia mengatakan, dalam membangun sumber mata air itu, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

“Bukan dari BPBD saja, akan tetapi bekerja sama dengan dinas teknis terkait dalam hal ini Dinas PUPKP melalui program Pansimas, dan membangun Pansimas itu harapan kami di daerah-daerah yang potensi rawan kekeringan,” katanya.

Dwi mengatakan, pembangunan Pamsimas di wilayah Bantul sendiri disesuaikan dengan program Dinas PUPKP, namun yang paling penting titik-titik mana yang menjadi lokasi pembangunan Pamsimas merupakan rekomendasi BPBD.

“Untuk tahun ini sudah ada koordinasi awal, namun belum menentukan titik-titik mana, tapi tahun ini ada beberapa program Pamsimas di Bantul, akan dikaji lebih dalam terkait dengan wilayah mana yang tiap tahun potensi kekeringan,” katanya.

Ia mengatakan, ada wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan tetapi ada sumber mata airnya, begitu juga sebaliknya ada wilayah yang rawan kekeringan, namun di situ tidak ada sumber mata air yang difungsikan.

Lihat juga...