Bamus Betawi dan LKB, Kembangkan Peradaban Indonesia

Editor: Satmoko

JAKARTA – Situ Babakan Fair 2018 digelar dengan menghadirkan berbagai kegiatan bernuansa Betawi. Seperti di antaranya, Tarian Selamat Datang, Palang Pintu, peragaan silat, lenong sanggar, musik sambrah dan peragaan busana dengan mengedepankan tenun dan songket Betawi.

Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi, Zainuddin, tampak begitu sangat senang Situ Babakan Fair 2018 ramai dikunjungi banyak orang, yang itu berarti masyarakat punya perhatian dan kepedulian pada budaya Betawi.

“Perkampungan Betawi di Situ Babakan ini telah berdiri cukup lama hampir sepuluh tahun lebih,“ kata Ketua Umum Bamus Betawi, Zainuddin, kepada Cendana News saat acara Situ Babakan Fair 2018 di Kampung Betawi, Situ Babakan, Jalan Moh. Kafi II Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/4/2018).

Zainuddin menuturkan, bahwa budaya Betawi baru dapat pengakuan dua tahun yang lalu melalui peraturan daerah dan peraturan gubernur.

“Pada saat kunjungan Pak Presiden ke Situ Babakan bersaamaan dengan Hari Raya Lebaran Betawi. Beliau sudah sampaikan kepada Gubernur dan kepada DPRD Jakarta agar diberikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana sehingga orang dari mana-mana bisa lebih cepat datang ke sini tidak macet dan dibuat penataannya secara menarik,“  ungkapnya.

Di Situ Babakan, kata Zainuddin, sudah ada pulau sekitar 3 hingga 4 hektar dan itu akan dijadikan kampung Betawi tempo dulu.

“Segala apa yang dulu pernah dilakukan orang Betawi pada zamannya di situ akan dihidupkan lagi dan ini tentu akan memiliki daya tarik wisata mancanegara. Mereka sudah bosan yang model-model begini, mereka suka yang natural, alami, yang sebenarnya,“ bebernya.

Dalam perda sudah dicantumkan, pada waktu dekat juga di jalan Thamrin akan dibuat nuansa budaya Betawi. Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) ini garda terdepan dari budaya kita.

“Nanti kita minta lembaga ini mengkaji lebih dalam filosofi-filosofi, ornamen dan ikon Betawi sehingga seluruh Jakarta nuansa Betawinya lebih kental dan terukur,“ paparnya.

Betawi adalah salah satu suku besar di Indonesia, maka Bamus Betawi dan LKB bertekad untuk mengembangkan budaya dan peradaban Indonesia.

“Budaya itu akarnya bangsa, tanpa akar budaya yang kuat maka bangsa ini suatu saat bisa saja akan runtuh,“ tegasnya.

Budaya itu sangat penting, salah satu akar budaya bangsa ini adalah tenun dan songket Nusantara yang sebenarnya juga ada di hampir seluruh wilayah Indonesia dan sekarang mulai terlihat lagi geliatnya. Bahkan Betawi sekarang sudah punya tenun dan songket khas Betawi di bawah koordinasi dan daya cipta Anna Mariana. .

“Negara ini perlu memberikan penghargaan khusus pada tenun dan songket Nusantara. Kita sudah menyampaikan pada Pak Presiden Jokowi agar di Indonesia ada Hari Tenun dan Songket sebagai hari nasional sehingga tenun dan songket akan semakin berkembang di seluruh Indonesia. Bahkan bisa diapresiasi ke seluruh dunia,“ tandasnya.

Lihat juga...