Mengenal Batik Betawi yang Kaya Makna Filosofi

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Keberadaan sentra batik Betawi di Jakarta menjadi upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Betawi, melalui motif dan warna yang penuh makna, sekaligus menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi.

Ketua Keluarga Batik Betawi, Yahya Andi Saputra, mengatakan, batik Betawi merupakan identitas masyarakat Betawi yang mempunyai makna filosofi mendalam. Semua itu tercermin dari motif-motif yang ditampilkan para pembatik Betawi yang menggambarkan sejarah dan budaya tradisi Betawi.

“Semua motif batik cerminan nilai budaya Betawi yang mengandung filosofi keseimbangan alam semesta untuk hidup yang bermakna,” ujar Yahya, saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (27/6/2021).

Dikatakan dia, perkembangan batik Betawi cukup bagus, terbukti akhir abad 20 masuk abad 21 kegairahan anak muda untuk bangkit kembali memperkenalkan batik Betawi. Sehingga muncul sentra-sentra batik di Jakarta sebagai upaya pelestarian budaya  Betawi.

“Jadi, ada kegairahan anak-anak milenial  belajar mencintai batik yang diwariskan para leluhur kita. Mereka bangkit dengan membangun sentra batik sebagai wadah pelestarian budaya Betawi,” ujar Yahya.

Ketua Keluarga Batik Betawi, Yahya Andi Saputra, saat menjelaskan batik Betawi ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (27/6/2021). -Foto: Sri Sugiarti

Dari utara Jakarta hingga selatan Jakarta, kata Yahya, telah terbangun sekitar 12 sentra batik Betawi. Di antaranya, Rusun Batik Tambora, Rusun Batik Marunda, Kampung Batik Terogong, Kampung Batik Setu Babakan, Kampung Batik Kebon Kosong, Batik Seraci, Betawi Muara Tawar, Batik Bani Said dan lainnya.

Lihat juga...