Mengenal Batik Betawi yang Kaya Makna Filosofi

Editor: Koko Triarko

“Sentra-sentra batik ini upaya untuk menghidupkan batik Betawi sesuai dinamika dan kondisi zaman. Motif-motif baru batik Betawi pun bermunculan dengan tetap memegang pakem budaya Betawi,” imbuh Yahya Andi Saputra, yang merupakan Budayawan Betawi.

Menurutnya, motif-motif baru itu di antaranya, Lereng Ondel-ondel, Jali-jali, Pencakar Langit, Pengantin Betawi, Penari Ngaronjeng, Bertumpal atau Pucuk Rebung, Burung Hong, Rasamala, Ciliwung, Penari Yapong, Roti Buaya, Kue Ape, dan lainnya.

Setiap motif batik mengandung makna kehidupan masyarakat Betawi. Seperti Loreng Ondel-ondel, motif ini didesain dengan mengangkat boneka ondel-ondel yang merupakan maskot kota Jakarta.

Melalui motif ondel-ondel ini, yang digambarkan umumnya lengkap sepasang laki-laki dan perempuan. Dalam motif batik Betawi ini ada kembang kelape (kelapa) sepasang ondel-ondel dengan memakai pakaian lengkap.

Begitu juga batik Pencakar Langit. Motif ini jelas dia, menggambarkan ondel-ondel sebagai maskot Betawi yang berdiri kokoh di antara bangunan-bangunan pencakar langit, kemajuan teknologi, dan derasnya komunikasi modern di Ibu Kota Jakarta.

Sehingga semaju apapun kota Jakarta, tapi ondel-ondel tetaplah menjadi penyemangat dalam mempertahankan dan melestarikan budaya Betawi.

“Jakarta tidak akan meninggalkan tradisi yang berakar dari warisan budaya nenek moyang, walaupun terus berkembang secara teknologi kemajuan zaman,” tukas Yahya Andi Saputra, yang merupakan Ketua Bidang Pengembangan dan Penelitian Lembaga Kebudayaan Betawi (KLB).

Adapun motif Penganten Betawi menggambarkan pakaian pengantin laki-laki dan perempuan Betawi yang merupakan percampuran budaya Tiongkok dan Arab. Dalam motif ini ada bermacam warna yang tersaji, yakni terang dan gelap.

Lihat juga...