Produksi Ikan Laut di Aceh Capai 14 Ribu Ton
BANDA ACEH — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh menyatakan, produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo di Banda Aceh terus meningkat mencapai 14 ribu ton.
“Produksi ikan kita, terus meningkat terutama dalam empat tahun terakhir. Tercatat kini 13.976 ton lebih tahun lalu,” ucap Kepala Unit Pelaksanan Teknis Daerah PPS Lampulo, Aliman di Banda Aceh, Kamis (15/3).
Ia merinci, seperti produksi perikanan tangkap tahun 2014 total sebanyak 8.519 ton lebih, dan tahun 2015 meningkat menjadi 12.154 ton lebih.
Lalu di tahun 2016 tercatat produksi perikanan tangkap di pelabuhan setempat total 12.579 ton, dan terakhir tahun lalu ikan yang didaratkan oleh nelayan hampir 14 ribu ton.
Terdapat 10 jenis ikan hasil tangkapan nelayan tradisional di Lampulo tersebut seperti Cakalang, Tongkol Komo, Tongkol Krai, Tuna Sirip Kuning, Kambing-Kambing, Layang, Lisong, Selar, Siro dan Sungkir.
“Ke-10 jenis ikan itu, sangat sering didapat oleh nelayan. Bahkan hampir setiap hari didaratkan di pelabuhan perikanan ini,” terang dia.
Ia mengaku, ikan hasil tangkapan nelayan di pelabuhan ini ditampung oleh pemilik modal, dan nantinya akan dijual kesejumlah agen untuk dipasarkan ke pasar-pasar tradisional.
Sejumlah pasar di Banda Aceh, lalu pasar tradisional di provinsi tetangga yakni Sumatera Utara, dan bahkan ikan Tuna kualitas ekspor seperti Ikan Tuna Sirip Kuning dijual ke negara tetangga.
Seperti diketahui, pelabuhan perikanan Lampulo merupakan satu-satunya pelabuhan perikanan samudera di Aceh dan pelabuhan perikanan samudera ketujuh di Indonesia.
“Biasanya tauke (pemilik modal), jual ikan hinga ke Sumatera Utara. Tapi ada juga yang diekspor ke Malaysia menggunakan pesawat,” tutur Aliman.