Pentingnya Anak Diajarkan Menjaga Kesehatan Gigi sejak Dini
Editor: Koko Triarko
Anjuran untuk tidak mempergunakan sikat gigi bersama, kata Rumsih, dilakukan di sekolah dan di rumah. Akan sangat baik jika satu sikat gigi digunakan hanya untuk satu orang. Sikat gigi yang sudah dipakai satu orang sangat mungkin menjadi tempat menempel mikroorganisme yang berbahaya dari sisi kesehatan.
Kepada para siswa, ia juga menganjurkan, setelah sikat gigi dipergunakan harus dilakukan pembilasan sebelum disimpan. Arahan untuk disiplin mengikuti pola hidup sehat dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut juga kerap disampaikan kepada orang tua siswa.
“Saat ada pertemuan melibatkan ibu para siswa, kita selalu anjurkan agar anak-anak disiapkan sikat gigi khusus, agar tidak menggunakan sikat gigi orang lain,” terang Rumsih.
Khusus untuk pemeriksaan kesehatan lain, pemberian imunisasi, TK PGRI juga bekerja sama dengan Posyandu.
Posyandu yang dilakukan di kantor balai desa setiap tanggal 18 tiap bulan di antaranya pemeriksaan tinggi badan, berat badan serta pemeriksaan kesehatan lain oleh petugas Posyandu.
Siswa TK PGRI Pasuruan yang terdiri dari dua kelompok, di antaranya kelompok A sebanyak 14 siswa, kelompok B sebanyak 22 siswa, saat ini diajar dengan tenaga pendidik sebanyak 4 orang, termasuk Rumsih selaku Kepala TK.
Khusus untuk pengajaran menjaga kebersihan tangan, di depan pintu kelas disediakan juga galon air, sabun cair dan lap tangan.
“Setiap selesai melakukan aktivitas di luar seperti bermain, membersihkan sampah dan makan, siswa dianjurkan cuci tangan di lokasi yang disediakan,” terang Rumsih.
Berbagai contoh cara menjaga kebersihan gigi, mulut dan tangan diakuinya selain dilakukan di sekolah dianjurkan dilakukan di rumah. Kebiasaan positif yang dianjurkan sejak dini tersebut diharapkan bisa dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari, dengan kesadaran dari siswa menciptakan kesehatan personal yang baik.