Aksesibilitas Masih jadi Kendala Pariwisata Indonesia
Meski begitu, tambah Aris, salah satu kendala untuk mengembangkan destinasi wisata adalah tingkat aksesibilitas pada beberapa lokasi. “Aksesibilitas menjadi penting, karena bagi wisatawan jarak dan waktu yang lebih efisien menjadi faktor utama dalam melakukan sebuah perjalanan,” katanya.
Beruntung Yogyakarta dalam waktu dekat segera membangun “New Yogyakarta International Airport” di Kulonprogo yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2019.
“Jika sudah beroperasi Bandara Kulonprogo berdampak luas bagi pengembangan industri pariwisata Yogyakarta. Dengan efisiensi waktu maka lama menginap wisatawan mancanegara bisa lebih lama sehingga lebih banyak destinasi wisata yang bisa dieksplor,” katanya.
Aris menargetkan, pada tahun ini total wisman ke Yogyakarta sebanyak 430.000 orang, meningkat dibanding 2017 yang hanya sekitar 397.000 orang, dan pada 2016 sekitar 350.000 orang.
Saat ini, jumlah turis terbanyak berasal dari Belanda sebanyak 12 persen, disusul Malaysia 10,5 persen, Jepang 10 persen, selain itu kurang dari 10 persen berasal dari Amerika Serikat, Singapura, Italia, Jerman, Perancis, Korea dan China.
Khusus turis Vietnam, pada 2017 diperkirakan baru mencapai 3.000 wisman, diharapkan bisa mencapai sekitar 4.000-5.000 orang pada 2018. (Ant)