Tingkatkan Nilai Ekonomi, Pembangunan Smelter Perlu Didorong
Editor: Satmoko
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan yang disumbangkan oleh pertanian 1,37 poin, diikuti oleh lapangan usaha, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 1,02 poin serta lapangan usaha konstruksi sebesar 0,68 poin.
“Sedangkan lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi sumber kontraksi sebesar -5,15 poin,” ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi NTB sebesar 0,11 persen didasarkan atas harga berlaku pada triwulan lV tahun 2017 mencapai Rp31,19 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp23,26 triliun. PDRB tahun 2017 menjadi Rp123,9 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp94,6 triliun atas dasar harga konstan.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa keuangan sebesar 9,98 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 6,14 persen.