Tingkatkan Nilai Ekonomi, Pembangunan Smelter Perlu Didorong
Editor: Satmoko
MATARAM – Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Achris Sarwani mengatakan, untuk meningkatkan nilai tambah dan kontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah NTB, keberadaan perusahaan tambang emas PT. Aman Mineral yang sebelumnya bernama PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) perlu terus didorong supaya segera merealisasikan pembangunan smelter di NTB.
“Kontribusi pertambangan bagi perekonomian NTB harus ditingkatkan, pembangunan smelter bagi perusahaan tambang PT. Aman Mineral misalnya, bisa kita dorong dibangun agar bisa memberikan nilai tambah lebih. Supaya tidak saja jualan bahan baku,” kata Sarwani di Mataram, Selasa (6/2/2018).
Mengingat, meski pertumbuhan ekonomi belakangan banyak disokong sektor lain seperti sektor pertanian, tapi kenyataannya sektor pertambangan ada dan memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi NTB.
“Kita tahu pertambangan kita cuma itu, beda misalnya kalau pertambangan kita banyak. Karena itulah, keberadaan sektor pertambangan yang telah ada, harus dioptimalkan kontribusinya, salah satunya dengan mendorong pembangunan smelter. Terakhir dari sektor pertambangan, kontribusinya bagi NTB sekitar 24-25 persen,” katanya.
Sebelumnya, rilis data pertumbuhan ekonomi NTB yang dikeluarkan BPS NTB, sektor pertanian masih menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi NTB. Bahkan di saat ekonomi NTB tertekan lajunya oleh kinerja pertambangan biji logam atau konsentrat dan ekspor luar negeri.
Kepala BPS NTB, Endang Sri Wahyuningsih mengatakan, selain sektor pertanian, sektor perdagangan, konstruksi, transportasi dan jasa keuangan juga mampu tumbuh meyakinkan. Maka pertumbuhan ekonomi NTB yang
nyaris tumbuh negatif, akhirnya tumbuh positif sebesar 0,11 persen pada triwulan lV 2017.