Terserang Hama, Petani Bakar Tanaman Kakao tak Produktif

Editor: Satmoko

LAMPUNG- Kondisi cuaca ekstrim dengan curah hujan dan panas, mengakibatkan tanaman perkebunan kopi coklat atau kakao milik warga Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan mengalami kerusakan akibat hama penyakit busuk buah dan kanker buah.

Salah satu petani kakao, Andi (40) di Desa Banjarmasin, pemilik satu hektar tanaman kakao terpaksa membakar pohon kakao untuk memusnahkan tanaman yang terkena hama oleh cendawan tersebut dan berimbas buah busuk serta rontok.

Andi bahkan menyebut, setelah proses pembakaran tanaman kakao terimbas hama penyakit, dirinya akan melakukan proses penebangan pohon kakao dan menjadikannya kayu bakar. Hasil tak maksimal akibat serangan hama penyakit dampak cuaca ekstrim diakui Andi membuat ia berencana beralih menanam tanaman produktif lain di antaranya jagung dan pisang, sembari menunggu kondisi cuaca membaik untuk menanam kakao.

“Selain tanaman kakao sudah terkena penyakit, sebagian besar merupakan tanaman yang sudah berumur tiga puluh tahun lebih sehingga masa produksi menurun dan harus diganti dengan tanaman baru. Sementara untuk memperoleh bibit bermutu saat ini sulit,” terang Andi, salah satu petani kakao di Desa Banjarmasin Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, saat ditemui Cendana News, Senin (5/2/2018).

Tanaman kakao sebanyak 1000 batang diakuinya ditanam dengan sistem tumpangsari bersama tanaman pisang yang masih bisa ditanam bersama dengan tanaman kakao. Sebanyak 500 batang kakao di antaranya sudah dibakar dan sisanya masih dipertahankan karena kakao masih bisa dipanen dengan jenis kakao merah, kakao bulat seperti apel, kakau oval, kakao bulat halus. Jenis kakao merah disebutnya lebih tahan penyakit dibanding jenis yang lain.

Lihat juga...