Lingkungan Kotor Penyebab Tingginya Kasus DB di Maumere

Editor: Koko Triarko

Ilustrasi - Dok CDN

Namun, kebiasaan membuang sampah sembarangan, tegas Susi, sapaannya, masih saja terjadi. Bahkan, setiap kegiatan baik pentas musik, kampanye maupun acara pemerintahan di lapangan terbuka pasti tidak ada petugas yang memungut sampah.

“Orang sepertinya terbiasa membuang sampah sembarangan, sehingga perlu ada tindakan tegas, agar ada efek jera. Coba saja lihat kalau hujan lebat, pasti sampah apa saja akan dibuang di drainase, sehingga terbawa banjir ke laut,” sebutnya.

Susi tidak heran, bila penyakit demam berdarah dan malaria selalu terjadi di kota Maumere dan jumlahnya lebih banyak dari penduduk di desa-desa. Kalau masyarakat yang berpendidikan dan menetap di kota saja seperti ini, bagaimana dengan masyarakat di desa-desa?

“Sampah yang menumpuk di saluran-saluran juga kadang dibuang oleh masyarakat yang menetap di perbukitan di wilayah selatan kota Maumere. Saat hujan otomatis air akan mengalir membawa sampah tersebut ke kota Maumere dan menjadi tempat berkembangbiak bibit penyakit”, tuturnya.

Di daerah pertokoan, hampir semua drainase di depan toko sudah tertutup semen dan dicor. Air terlihat tergenang di drainase serta di sudut drainase terdapat tumpukan sampah dan pasir.

Saat hujan, air pasti tidak akan mengalir, sebab saluran sudah tertutup tanah dan sampah yang didominasi plastik. Petugas kebersihan pun terlihat hanya membersihkan sampah di badan jalan  dan tidak membersihkan sampah di saluran.

Lihat juga...