MAUMERE – Drainase atau saluran air di Kota Maumere, Ibu kota Kabupaten Sikka dinilai sangat buruk dan memprihatinkan. Saat musim hujan, air dipastikan menggenang dan sampah berserakan di jalan raya, bahkan menutup saluran sehingga menjadi sarang nyamuk.
“Hampir setiap tahun di kota Maumere selalu ada pasien demam berdarah, sebab air mengggenang di mana-mana. Setiap kali hujan lebat, pasti jalan raya dipenuhi sampah,” sebut Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu, MPH., Jumat (2/2/2018).
Maria menegaskan, selain perlu ada perbaikan drainase dan memperlebarnya, juga perlu ada kesadaran masyarakat agar jangan membuang sampah ke dalam saluran air tersebut.

“Bukan saja menimbulkan penyakit demam berdarah, tapi juga malaria. Kesadaran masyarakat kita masih kurang dan bila ada banyak pasien demam berdarah pasti pemerintah yang disalahkan,” tuturnya.
Ditambahkan Maria, dinas kesehatan selalu melakukan sosialisasi, bahkan bekerja sama dengan LSM membuat gebrakan anti malaria dan bisa membuat jumlah penderitanya turun. Namun, masyarakat yang harus menindaklanjutinya, sebab ini penyakit lingkungan.
“Di kota Mauemer saja, sebulan sesuai data di bulan Januari 2018 sudah ada sekitar 40 warga kota Maumere dan sekitarnya yang terjadi di bulan Januari 2018. Jadi, tentunya warga Maumere perlu lagi diadakan sosialisasi, tegasnya.
Direktur Bank Sampah Flores, Wenefrida Efodia Susilowati, kepada Cendana News Jumat (2/2/2018) mengatakan, pihaknya hampir di setiap kegiatan selalu mengedukasi masyarakat dengan menerjunkan relawan memungut dan mengumpulkan sampah.