Ekonomi Bali di 2018 Tumbuh Enam Persen

Editor: Mahadeva WS

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana saat memberi keterangan pers usai memberi materi Lokakarya Kehumasan dan Kebank Centralan BI Bali dengan para awak media di Yogyakarta, Jumat (9/2/2018) malam - Foto: Sultan Anshori.

Selain itu diharapkan adanya upaya untuk memunculkan sumber pendapatan disektor selain pariwisata. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya kemungkinan gangguan sehingga pariwisata tidak jalan seperti ketika bencana alam erupsi Gunung Agung terjadi. “Ditengah prediksi peningkatan perekonomian Bali di 2018 yang mencapai enam hingga 6,5 persen dengan target inflasi tiga hingga 3,5 persen plus minus, banyak tantangan yang harus dihadapi,” tandasnya.

Deputi Direktur Kepala KPWBI Provinsi Bali, Azka Subhan mengatakan, ada beberapa bagian yang harus dihadapi, yaitu dibidang pariwisata, dibidang pertanian, bidang ekspor dan terakhir dibidang keterbatasan fiskal daerah.

Dibidang pariwisata, seperti yang diketahui Bali belum mempunyai konsep wisata Holistik, sehingga juga mempengaruhi kualitas diri wisman yang cenderung menurun. Hal ini dapat dilihat mulai dari lamanya mereka tinggal di Bali dan spending many yang kurang. Konsentrasi terhadap perluasan tempat wisata di Bali juga perlu dilakulan, mengingat selama ini pemerintah Bali hanya gencar promosi serta pembangunan sektor pariwisata dikawasan selatan.

Selain itu, konsentrasi penurunan jumlah penumpang Di Bandara Ngurah Rai Bali. Dan untuk dibidang pertanian banyaknya alih fungsi lahan menjadi hotel dan villa serta perumahan, hal inilah semestinya harus adapter tindakan tegas. “Seperti yang kita ketahui kalau tamu kita saat ini memang banyak dari Cina, akan tetapi kualitas dari tamu itu baik dari lama tinggal serta spending moneynya yang kurang jika dibanding Australia, Amerika dan Eropa meski dari segi kuantitas jauh,” pungkas Azka Subhan.

Lihat juga...