ISSI Apresiasi Kejutan Prestasi Kejuaraan Asia
JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) mengapresiasi kejutan yang diberikan atlet balap sepeda Indonesia pada kejuaraan bergengsi Asian Cycling Championship & Paracycling 2018 di Nay Pyi Taw, Myanmar.
Pada kejuaraan Asia tersebut, Indonesia mampu mengumpulkan tiga medali emas dan satu perunggu dan masih mungkin menambah pundi-pundi perolehan medalinya. “Kami sangat mengapresiasi prestasi mereka. Ini adalah sebuah kesuksesan terobosan yang kami lakukan di kejuaraan Asia tahun ini,” kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, Jumat (9/2/2018).
Emas pertama dipersembahkan oleh Roy Aldrie Wijhianto yang turun di kelas master 35-39 tahun. Pria ini merupakan pembalap yang berangkat dari komunitas. Kemudian emas kedua dipersembahkan oleh pembalap paracycling Muhammad Fadli Imammuddin yang turun di kelas C1-C5.
Emas ketiga dipersembahkan oleh atlet-atlet paracycling lainnya yaitu Ni Kadek Karyadewi yang turun di kelas women handycycle H1-H5. Kemudian medali perunggu dipersembahkan oleh Frederick Martanu dari kelas master 35-39 tahun. Peluang Indonesia untuk menambah medali masih terbuka karena ada dua pembalap yang belum turun, yaitu Robin Manullang di nomor ITT dan Aiman Cahyadi di nomor IRR.
Dengan hasil ini menunjukkan, jika antara pembalap prestasi dan komunitas bisa berjalan beriringan. Karena itu, hasil di kejuaraan Asia ini akan dijadikan modal untuk terus meningkatkan prestasi pembalap baik dari kalangan prestasi dan komunitas. “Selama ini antara prestasi dan komunitas jalan sendiri-sendiri. Untuk saat ini harus beriringan. Makanya, dalam program kerja kami semuanya telah dibahas termasuk event apa saja yang akan digelar selama 2018,” kata pria yang akrab dipanggil Okto tersebut.