Dari Kemusuk ke Indonesia

OLEH NOOR JOHAN NUH

Noor Johan Nuh (Foto: Istimewa)

Mengenai sejarah atau biografi Pak Harto secara utuh telah ditulis dalam beberapa buku. Tidak kurang dari empat buku biografi ditulis tentang Pak Harto. Pertama, The Smiling General oleh OG Roeder. Kedua, Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya oleh Ramadhan KH dan G Dwipayana. Ketiga, Soeharto A Political Biography oleh RE Elson. Keempat, The Life and Legacy of Indonesia’s Second President oleh Retnowati Abdulgani Knapp. Dan lebih dari 100 buku menuliskan tentang Pak Harto dari berbagai sudut pandang.

Apakah dengan membaca semua buku tersebut dengan simak dan cermat kita dapat memahami sosok Pak Harto secara utuh dan paripurna? Penulis pastikan tidak! Pak Harto adalah sosok introvert, lebih banyak diam dan mendengarkan dengan senyum yang berirama sama. Banyak hal yang tidak diungkapkan, banyak hal yang ia pendam untuk dirinya sendiri.

Betapa sulit memahami keparipurnaan sosok Pak Harto, demikian diungkapkan oleh adiknya, Probosutedjo, di buku “Saya dan Mas Harto”. Dituturkan tentang kakaknya: “Getar perasaannya yang paling murni, sesuatu yang memang dia kubur untuk dirinya sendiri”. Karenanya, memang sulit menuliskan sosok Pak Harto secara utuh dan paripurna, sosok bayi mungil dari Desa Kemusuk yang kemudian ditakdirkan meminpin Indonesia selama tiga decade dan dikenal dunia sebagai: THE SMILING GENERAL. ***

Noor Johan Nuh, penulis buku, pegiat Forum Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB)

Lihat juga...