Dari Kemusuk ke Indonesia

OLEH NOOR JOHAN NUH

Noor Johan Nuh (Foto: Istimewa)

Secara terencana dan disiplin serta kerja keras, Pak Harto berhasil membangun Indonesia yang sepenuhnya baru. Membangun Indonesia secara terencana, terukur dan berkesinambungan dengan tujuan mensejahterakan rakyat, dibuktikan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang stabil selama tiga dekade (rata-rata 7-9% per tahun). Berhasil membawa rakyat Indonesia yang berada pada katagori miskin terbelakang di awal pemerintahannya, menuju tingkat kemakmuran atau tingkat kesejahteraan lebih baik secara bertahap, sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.

Dengan penuh konsistensi melaksanakan cita-cita para pendiri bangsa, Pak Harto menunjukkan tekad baja dan kehendak yang kuat dalam melaksanakan tugas yang hamper mustahil untuk dilakukan. Mengubah Indonesia yang miskin, terpuruk, terpecah-belah secara kultural dan politik, menjadi negara yang bersatu. Tercatat sebagai sejarah sukses luar biasa dan teladan yang memukau bagi negara berkembang lainnya.

Bandingkan dengan wajah bangsa Indonesia hari ini. Wajah keterbelahan secara politik, ideologi serta identitas, salah satunya adalah musabab dari pengingkaran cita-cita pendiri bangsa yang termaktub di dalam Undang-undang Dasar 1945 yang diamandemen secara ugal-ugalan pada tahun 1999-2002. Padahal, tiga dekade berkuasa, tidak satu titik pun Undang-undang Dasar 1945 yang diubah.

Keberhasilan Pak Harto dalam pembangunan bangsa secara berkesinambungan, terencana, dan terukur membuat Indonesia mendapat julukan sebagai “Macan Asia”, bersama dua Negara lainnya, yaitu Korea Selatan dan India, yang juga mencapai pertumbuhan pada kisaran 7 sampai 9%. Sayangnya, kini Korea Selatan dan India sudah menjadi negara industri, sedangkan Indonesia masih disibukkan dengan berbagai masalah di dalam negeri yang rumit, kompleks, semrawut, dan seakan tak ada ujung penyelesaian.

Lihat juga...