KENDARI – Produksi jagung di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2017 mencapai 149.000 ton pipilan kering. Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan setempat mencatat terjadi kenaikan signifikan atas produksi komoditas tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Nasir mengatakan, jumlah produksi jagung tersebut mengalami peningkatan signifikan dibanding produksi tahun 2016. “Produksi jagung pada 2016 hanya mencapai 90 ribu ton. Secara signifikan mengalami peningkatan menjadi 149 ribu ton pada 2017 atau naik 66 persen,” katanya, Minggu (11/2/2018).
Peningkatan produksi tersebut diperoleh setelah banyaknya program pemerintah pusat yang dikucurkan ke daerah itu dalam rangka meningkatkan produksi tanaman jagung. Melalui Kementerian Pertanian, pemerintah pusat mendukung dengan menggelontorkan bantuan untuk produksi jagung di Sultra.
Mulai dari bantuan bibit hingga bantuan sarana atau alat produksi pertanian khusus komoditas agung diberikan oleh pemerintah pusat ke Sultra. Program pengembangan tanaman jagung di Sultra sudah menjadi sebuah gerakan tanam di masyarakat yang didukung oleh seluruh kabupaten kota. “Petani juga bergairah untuk menanam jagung karena ada kepastian pasar baik yang dilakukan oleh pihak swasta maupun yang dilakukan oleh pemerintah melalui Perum Bulog yang siap membeli seluruh produksi jagung dari petani,” tambahnya.
Untuk saat ini hasil produksi jagung petani masih dibeli oleh para pengusaha dari luar Sultra khususnya Sulawesi Selatan yang dijadikan sebagai salah satu bahan baku pakan ternak.(Ant)