Puluhan Santri Sakit Massal di Pamekasan

Ilustrasi - Dok: CDN

PAMEKASAN – Puluhan santri dari dua pondok pesantren di Kecamatan Kadur, Pamekasan mengalami sakit masal. Kondisi tersebut terjadi pasca adanya imunisasi difteri masal yang dilakukan Minggu, (11/2/2018).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur membantu velbed ke Puskesmas Larangan, Minggu (11/2/2018) malam. Kiriman bantuan pada malam hari tersebut untuk penanganan kasus santri sakit massal pasca imunisasi difteri. Para pasien sakit masal tersebut dirawat di puskesmas Larangan.

“Ada 40 buah velbed yang telah kami kirim ke Puskesmas Larangan, mengingat pihak puskesmas meminta bantuan untuk menangani pasien yang dirawat di puskesmas itu,” kata Kepala BPBD Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus di Pamekasan, Minggu (11/2/2018) malam.

Dari 40 buah velbed yang diperbantukan, 30 diantara milik Kodim 0826 Pamekasan, sedangkan 10 velbed sisanya milik BPBD Pemkab Pamekasan. Bantuan velbed dari Kodim 0826 Pamekasan dan BPBD Pemkab Pamekasan itu, atas permintaan pihak Puskesmas Larangan, mengingat jumlah pasien yang dirawat di puskesmas setempat terus berdatangan.

Pasien yang dirujuk ke puskesmas itu pada Minggu (11/2/2018) malam, ialah santri dari Pondok Pesantren Al-Husen, Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan. Para santri mengalami pingsan, mual dan muntah-muntah, sebagaimana dialami santri Al-Falah, Sumber Gayam, Kadur, Pamekasan yang juga dirawat di puskesmas yang sama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dr Kohar Hari Santoso saat meninjau pasien santri sakit massal pascaimunisasi difteri menjelaskan, sakit massal yang dialami santri itu, bukan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIP). Diduganya, kejadian tersebut karena faktor psikologis yang dialami para santri karena melihat temannya pingsan. Adanya santri yang pingsan berpengaruh pada santri lain yang juga telah diimunisasi. “Kalau dari sisi vaksin yang disuntikkan kepada santri, kami cek tidak masalah,” ujar Kohar.

Lihat juga...