Tiga Belas Nagari di Sumbar Kelola Hutan Jadi 30 Produk

PADANG — Koordinator Proyek Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Sumatera Barat (Sumbar) Riche Rahma Delvita mengatakan Warsi telah melakukan pendampingan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Pendampingan yang dilakukan yakni melakukan pengelolaan atau pemanfaatan hutan yang dapat melahirkan sejumlah produk dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ia menyebutkan pendampingan untuk pengelolaan hutan itu telah dilakukan Warsi terhadap 13 Nagari di Sumbar. Dari 13 Nagari itu, telah mampu menghasilkan 30 produk berbasis masyarakat.

Produk-produk yang dihasilkan seperti kerupuk dari daun gambir, dendeng pucuk ubi (daun singkong), kopi arabika, madu hutan, rakik balado, keripik sitapu, randang daun paku, dan beberapa jenis produk lainnya.

“Alasan munculnya ide untuk mengelolah dan memanfaatkan hutan itu, karena keberadaan hutan yang ada ditengah masyarakat dapat dimanfaatkan secara langsung. Selama ini mungkin masyarakat di sekitar tidak begitu tahu bagaimana untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam hutan. Nah, melalui pendampingan yang kita lakukan, lahirlah sejumlah produk yang bisa dipasarkan,” jelasnya, Senin (22/1/2018).

Menurutnya, dengan lahirnya sejumlah produk dari hutan itu, merupakan bukti bahwa Warsi turut memberikan edukasi dan kewenangan dalam pengelolaan hutan. Selain masyarakat juga terlihat mampu bersaing dengan membuat produk dengan memanfaat sumber daya yang ada dihutan.

“Kita menginginkan dengan mengelolah hutan tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat yang tinggal disekir hutan. Tapi turut menjaga hutan, dan merawat hutan dengan baik,” ucapnya.

Lihat juga...