JAKARTA – Miris sekali ketika kita mendengar kabar pemerintah sekarang siap mengimpor 3,7 juta ton garam.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, seusai rapat koordinasi terbatas mengenai garam industri, bahwa pemerintah siap mengimpor 3,7 juta ton garam industri untuk memenuhi kebutuhan agar industri mampu membuat perencanaan yang baik guna mendorong ekspansi bisnis.
Mengapa negara kita, negara maritim yang sebagian besar wilayahnya perairan laut sampai harus mengimpor garam? Mestinya pemerintah sekarang memperhatikan petani garam dalam meningkatkan produksi garam nasional sehingga tidak terjadi impor garam. Karena impor garam tentu sangat merugikan petani garam. Pemerintah sekarang harus memutus mata rantai ketergantungan impor garam.
Mengenai garam, pemerintah sekarang mestinya belajar ke masa lalu pada saat Orde Baru. Presiden Soeharto jauh-jauh hari mengantisipasi kelangkaan garam dengan menginstruksikan persiapan musim paceklik dan peningkatan mutu garam rakyat, sebagaimana yang dilansir Soeharto.co dalam buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-27 Maret 1978”, yang ditulis oleh Tim Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.
Pada tanggal 24 Januari 1978, Menteri Sekretaris Negara/Menteri Penerangan Sudharmono SH, selesai sidang Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional di Bina Graha mengatakan bahwa Presiden menginstruksikan kepada seluruh aparatur Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk bersiap-siap menghadapi musim paceklik serta semua kemungkinan yang dapat timbul akibat musim hujan.