Kisah Mahathir dan Lee Kuan Yew Bertemu Presiden Soeharto
JAKARTA – Presiden RI kedua, Soeharto, di mata para pemimpin negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina dikenal sebagai sosok pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi Indonesia dan ASEAN. Bahkan Indonesia bangkit menjadi salah satu Macan Asia pada masa itu.
Dalam buku Pak Harto The Untold Stories, Tun Mahathir bin Mohammad, Lee Kuan Yew, Sultan Haji Hassanal Bolkiah, dan Fidel Ramos mengisahkan pertemuan pertamanya dengan Presiden Soeharto. Mereka berbagi cerita saat kali pertama berkunjung ke Jakarta dan bersua dengan Soeharto.
Suatu kali sebelum menjadi Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad mengaku mengikuti perkembangan berbagai kebijakan yang dijalankan Presiden Soeharto. Ia berniat untuk bertemu dengan Pak Harto apabila kelak dirinya diangkat menjadi perdana menteri.
“Saya merencanakan apabila diangkat menjadi perdana menteri, maka kunjungan luar negeri saya yang pertama kali adalah kepada Presiden Soeharto,” kata Mahathir hingga akhirnya terealisir.
Setelah dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada tahun 1981, Mahathir mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto. Pertemuan itu menorehkan kenangan yang mendalam. Pak Harto tak segan mengantar Mahathir sampai ke kamar istirahat.
Menurut Mahathir, Pak Harto sangat beradab dan mempunyai sifat-sifat yang baik. “Saya melihat Pak Harto betul-betul menghormati walaupun tamunya tidak memiliki jabatan yang setara, karena Pak Harto adalah seorang presiden dan saya hanya perdana menteri,” kata Mahathir.
Pak Harto, lanjut Mahathir, adalah pemimpin yang memahami begitu banyak masalah, sehingga bisa mengatasi untuk kemudian membangun negara Indonesia dengan baik.