Dalam Setahun Tabur Puja Solok Cetak Puluhan Pengusaha Baru
“Dari setahun berjalan ini, kebanyakan penikmat Tabur Puja kini sudah masuk ke peringkat kedua. Artinya, dari tahap pertama uang yang dicairkan untuk memberikan pinjaman ke masyarakat Rp2 juta, setelah setahun berjalan kini pinjamanpun berjalan ke tahap kedua dengan jumlah pinjaman Rp3 juta,” ujarnya.
Ia mengaku, meski kebanyakan penikmati Tabur Puja berada pada tahap kedua, tidak dapat dipungkiri juga ada penikmati Tabur Puja sudah berada pada tiga ketiga yakni dengan jumlah pinjaman modal usaha Rp4 juta.
Masyarakat yang terus melanjutkan pinjaman modal usaha ke Tabur Puja itu, merupakan masyarakat yang telah mendaftar semenjak pertama kali Tabur Puja masuk ke Jorong Balai Oli.
Tidak hanya itu, Selvi juga menyebutkan, cerita tentang adanya keinginan masyarakat dengan kehadiran Tabur Puja berawal setelah adanya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Tabur Puja, yang berkantor di KPRI Kencana BKKBN, Kabupaten Solok.
Setelah memahami hal-hal teknis yang disampaikan oleh Tabur Puja, membuat masyarakat bersepakat untuk mengusulkan kepada Tabur Puja, agar hadir di daerahnya.
Daerah itu sebetulnya cukup terkenal banyak para rintenir yang masuk ke masyarakat. Kondisi pun membuat sejumlah masyarakat merasa tidak nyaman. Rentenir membuat situasi perekonomian masyarkat seperti semakin memburuk.
Dengan masuknya Tabur Puja, persoalan itu berhasil diselesaikan, dan dampaknya setahun berjalan Tabur Puja di Jorong Balai Oli ekonomi masyarakatpun terus tumbuh membaik.
“Para suami yang turun ke sawah untuk bertani, sementara istrinya berdiam di rumah. Supaya ada penambahan penghasilan, istri pun mengajukan pinjaman modal usaha ke Tabur Puja untuk membuka usaha baru, seperti membuat usaha gorengan di rumah, kerupuk, dan berbagai hal lainnya yang dapat membantu tambahan penghasilan keluarga,” tegasnya.