Bintangi ‘Nini Thowok’, Slamet Ambari Tinggalkan Dialek ‘Ngapak’ Tegal
Ketika ditanya pengalamannya sebagai aktor, baik ketika disutradarai Wicaksono Wisnu Legowo dalam film ‘Turah’, maupun Erwin Arnada dalam film ‘Nini Thowok’, Slamet Ambari mengungkapkan pandangannya.
“Sama-sama detail penyutradaraan, hanya saja untuk Mas Erwin lebih membebaskan, bahkan Mas Erwin cermat banget mengenai dialog saya, kalau begitu muncul dialek Tegal langsung saja cut, “ ungkapnya.
Contohnya, saat menggunakan kata ‘meninggal’ tentu dialek Ngapak Tegal sangat kental jadi akhirnya kemudian diganti dengan kata ‘mati’. “Jadi dalam film ini saya benar-benar harus meninggalkan dialek ‘Ngapak’ Tegal, “ ungakapnya lagi.
Harapan Slamet Ambari ingin film Nini Thowok ini box office. “Saya berharap film ini box office, “ tegasnya penuh pengharapan.
Adapun, pesan Slamet Ambari bagi sineas dan aktor. Pertama untuk sineas film Indonesia, jadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
“Kemudian untuk para aktornya, beraktinglah semaksimal mungkin, persoalan mengenai akting baik atau tidak biarlah penonton yang menilainya, yang peting kita berakting sebaik mungkin sesuai dengan karakter yang kita lakoni, “ tandasnya.