Permintaan Kelapa Butir Menurun, Pelaku Usaha Beralih Produksi Kopra
Harga kopra saat ini sedang membaik karena perkilogram kopra kering yang dikeringkan menggunakan proses penggarangan harga per kilogram mencapai Rp8.500 setelah sebelumnya hanya berkisar Rp6.000 per kilogram.
Pembuatan kopra disebutnya membutuhkan 350 butir untuk menghasilkan sebanyak 100 kilogram kopra kering dengan produksi sepekan sekali ia memproduksi sebanyak 2.000 kilogram kopra.
Kopra tersebut selanjutnya diambil oleh pengepul besar dengan harga jual Rp9.500 ke pabrik pengolahan minyak goreng di Kota Panjang.
“Berdasarkan perhitungan operasional pembuatan kopra cukup menguntungkan sementara permintaan kelapa butir sedang sepi sehingga saya mempekerjakan hanya satu karyawan biasanya lima orang,” tutur Sarjono.
Selain harga kopra yang membaik ia mengaku kebutuhan akan arang batok kelapa yang tinggi membuat perkarung harga batok kelapa ukuran sedang dijualnya Rp10.000.
Sementara untuk per karung batok kelapa untuk membakar ayam dan ikan oleh sejumlah restoran dan usaha kuliner dijualnya Rp20.000 per karung dan satu jerigen air kelapa berisi 30 liter dijualnya sekitar Rp4.000 oleh pembuat nata de coco.
Hasil turunan dari pembuatan kopra diakuinya bahkan bisa dipergunakan menutupi biaya operasional dan membayar karyawan yang bekerja padanya. Meski demikian ia berharap pada awal 2018 permintaan akan kelapa butir bisa kembali meningkat, seiring dengan kondisi cuaca yang membaik dan hasil panen kelapa yang sudah bisa dipanen pada awal Januari mendatang.
Menurut Ridho, salah satu karyawan rumah makan Indah Raso di KM 01 Bakauheni dalam sepekan ia menghabiskan sekitar 5 karung batok kelapa dengan biaya pembelian sekitar Rp20.000 per butir. Sehingga dalam sepekan ia mengeluarkan Rp100.000 untuk kebutuhan membeli batok kelapa dari usaha kopra milik Sarjono.