Selain koperasi besar, lanjut Annas, uniknya KSPPS Baytul Ikhtair memiliki program pembiayaan untuk akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Koperasi Baytul Ikhtiar menjadi solusi pola hidup sehat di masyarakat dengan memberikan pinjaman untuk menyediakan akses bersih dan sanitasi bagi masyarakat kurang mampu, dicicil tanpa bunga dan ringan sekali,” katanya.
Menurut Annas, Koperasi Baytul Ikhtiar dapat menjadi rujukan bagi koperasi lainnya untuk membantu masyarakat mendapatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Ketua KSPPS Baytul Ikhtiar, Latif Effendy, menyebutkan koperasi tersebut resmi berdiri sejak tahun 2008, memiliki sejumlah cabang di enam kota/kabupaten di Jawa Barat seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Garut.
“Koperasi bergerak di usaha simpan pinjam, menyalurkan pinjaman modal usaha, pendidikan, perumahan. Dan baru Januari 2017 kami memiliki program pembiayaan air dan sanitasi syariah,” katanya.
KSPPS Baytul Ikhtiar memiliki anggota mencapai 37 ribu orang tersebar di 14 cabang yang ada di enam kota/kabupaten di Jawa Barat. Hingga September 2017 ini tercatat sudah ada 3.700 anggota yang menggunakan pijaman untuk air dan sanitasi. “Khusus di Kota Bogor ada 240 anggota,” katanya.
Uniknya lagi seluruh anggota Koperasi Baytul Ikhtiar adalah perempuan. Langkah itu dilakukan karena secara psikologi perempuan lebih telaten dari pada pria untuk urusan keuangan.
“Kenapa perempuan, karena kita juga ingin mengangkat peran perempuan dalam rumah tangga. Mereka memiliki ketelitian dan ketelatenan, sehingga mereka memiliki kesadaran bisa membantu suami dalam urusan ekonomi rumah tangga,” kata Latif. (Ant)