BOGOR – Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan koperasi memiliki peran membantu pemerintah dalam mewujudkan 100 persen akses universal air bersih dan sanitasi, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Saya mengapresiasi adanya koperasi yang memberikan pembiayaan untuk akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Kota Bogor, seperti yang dilakukan Koperasi Baytul Ikhtiar,” kata Bima, saat menghadiri kegiatan Lintas Majelis Koperasi Baytul Ikhtiar di Lapangan BSI Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/11/2017).
Menurut Bima, air merupakan sumber kehidupan, demikian pula sanitasi menjadi sarana untuk menjaga keualitas hidup sehat. Pemerintah Kota Bogor berkomitmen mewujudkan masyarakat yang sehat melalui program kesehatan yang ada di semua bidang.
Pemerintah Kota Bogor juga memiliki target mencapai akses universal 100-0-100 yakni 100 persen masyarakat mendapat akses air bersih dan sanitasi tahun 2019. “PDAM kita targetkan 100 persen sambungan. Karena warga berhak dengan akses air bersih, untuk mewujudkan Kota Bogor menjadi kota sehat,” kata Bima.
Ia menambahkan kinerja PDAM juga perlu dibenahi agar target 100 persen akses air bersih dan sanitasi benar-benar terwujud tanpa adanya kebocoran.
“Target 100 persen akses perlu dikaji yang penting kualitas, jangan sampai sambungan 100 persen tapi terjadi kebocoran. Kapasitas penting, tapi lebih baik pastikan kualitasnya,” kata Bima.
Bima menghadiri Lintas Majelis Koperasi Simpan Pinjam dan Pembayaran Syariah (KSPPS) Baytul Ikhtiar untuk memberikan pengarahan dan peresmian pembiayaan air bersih dan sanitasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Annas S Rasmana, menyebutkan KSPPS Baytul Ikhtiar salah satu koperasi terbesar yang aktif, memiliki anggota lebih dari 2.000 orang. “Di Kota Bogor ada 814 koperasi, tetapi yang sehat hanya sekitar 150 koperasi, salah satunya Koperasi Baytul Ikhtiar,” katanya.