Gelar Seni Budaya Pandhalungan Meriahkan HUT Jatim

“Pada 2 Mei 2015 lalu kawan-kawan mendirikan Rumah Budaya Pandhalungan (RBP), dan saya ikut di dalamnya. Selama ini sudah lumayan sering saya ikut pentas. Entah, berbentuk ketoprak, kentrung, atau konsep teater yang lain,” tuturnya.

Ditambahkan Gogot, semua pemain dan pengrawit (penabuh gamelan) boleh dibilang sudah lumayan profesioanl. Jadi, tidak perlu latihan khusus untuk tampil dalam acara  Kentrung Djos dengan lakon ‘Minakjinggo Nagih Janji’ yang digelar Sabtu (4/11/2017) malam kemarin.

“Biasanya, dua-tiga kali latihan langsung jadi, bahkan kemarin praktis hanya malam Sabtu latihan dan malam Minggunya langsung pentas,” imbuhnya.

Dikatakan Gogot, mulai zaman SMA hingga kuliah dulu, dirinya sudah biasa main ketoprak. Dulu ia bergabung dengan group ketoprak Karang Taruna Siswo Taruna Budhaya di Desa Tamanan Sukomoro, Magetan.

Ia bersama kawan-kawan Karang Taruna tampil pada acara desa, HUT RI, bersih desa, dan tidak main tanggapan. Jadi, main kentrung bukan barang baru.

Gogot mengaku senang bisa ikut tampil di panggung, katanya bisa buat hiburan. Kadang, lanjutnya, sampai-sampai harus bantingan biar bisa tampil bareng-bareng.

“Kebetulan banyak kawan-kawan di Rumah Budaya Padhalungan yang tidak hanya seniman murni. Ada dosen, ada wartawan, ada kepala sekolah, owner rumah makan, saya dan lain-lain. Tapi, ada juga yang seniman murni. Kita saling bahu-membahu untuk melestarikan seni,” tegas Gogot yang juga aktif di GP Ansor sebagai Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim.

Adapun acara Gelar Seni Budaya Pandhalungan itu, dibuka Plt Sekretaris Daerah Jember, Mirfano, dihadiri anggota DPRD Jatim, Miftahul Ulum dan M. Eksan dari PKB dan Nasdem. Juga turut hadir jajaran Fokompimda.

Lihat juga...