2017, DBD di Yogyakarta Turun 383 Kasus

Menurut Doni, perangkat nyamuk tersebut berfungsi untuk mengumpulkan nyamuk dalam jumlah besar. Setiap minggunya, nyamuk yang terperangkap dalam sebuah tabung akan diambil oleh tim peneliti untuk sampel pengujian nyamuk yang sudah mengandung wolbachia.

“Untuk wilayah Tegalrejo dan Wirobrajan hingga saat ini jumlah nyamuk berwolbachia cukup tinggi dan stabil, sekitar 90-an persen dari total seluruh nyamuk di sana sudah mengandung wolbachia,” ujarnya.

Doni menambahkan, pihaknya juga telah menempatkan 18 relawan yang ditempatkan di 18 puskesmas untuk mendata pasien yang kemungkinan terserang penyakit DBD. Data tersebut, menurut Doni, sangat berpengaruh dalam penelitian nyamuk berwolbachia. Pengalaman yang mereka dapatkan sebelumnya di wilayah Sleman dua tahun lalu menunjukkan bahwa pasien yang terkena DBD umumnya terjangkit dari wilayah lain yang belum disebar nyamuk wolbachia.

“Hipotesis kita, kalau pun ada kasus, sebagian besar kasus itu datang dari wilayah yang belum ada nyamuk wolbachia,” ujarnya.

Penyebaran nyamuk wolbachia sendiri dilakukan sebagai metode terbaru mengatasi penyebaran penyakit DBD yang ditularkan nyamuk Aedes aegypty. Adanya nyamuk Aedes Aegeypty berwolbachia ini berfungsi mencegah virus dengue berkembang-biak di dalam nyamuk. Dengan begitu nyamuk tak bisa menyebarkan virus mematikan ke manusia.

Lihat juga...