Sopir Transportasi Online Inginkan Sinergi dan Jaminan Keselamatan
BALIKPAPAN – Ratusan sopir transportasi online di Kota Balikpapan hari ini (12/10/2017) mempertanyakan sikap manajemen aplikasi online terkait penutupan kantor transportasi online.
Hal itu disampaikan setelah Rabu kemarin (11/10), melakukan aksi sopir angkot dan taksi argometer yang menuntut kepada Pemerintah Kota untuk menutup kantor dan aplikasi transportasi online.
Seorang sopir transportasi online Eka Hardiansyah mengungkapkan, berkumpul di satu titik ini untuk mempertanyakan sikap manajemen terhadap keputusan pemerintah kota yang menutup sementara kantor transportasi online.
“Kami ini jadi resah, menyangkut mata pencaharian sehari-hari untuk keluarga. Yang dipermasalahkan transportasi taksi online, namun ojek online juga berimbas,” katanya saat ditemui, Kamis (12/10/2017).
Ia minta jaminan keselamatan saat melakukan aktivitas ojek online karena hal ini sangat mengkhawatirkan.
Selain itu, Eka juga meminta kepada manajemen transportasi online untuk menghapus layanan Go-Ride di aplikasi. Sehingga para sopir cukup melayani untuk Go-Food, Go-Shop dan beberapa layanan lainnya.
“Jadi dihapus saja dan kita masih bisa melayani yang lainnya mulai dari belanja makanan atau Go-Food, masih ada juga Go-Mart dan Go-Send,” sebutnya.
Eka juga mengharapkan sinergi antara taksi konvensional dengan taksi online dan ojek online.
Hal yang sama juga dikatakan sopir transportasi online, Leo. Ia juga menginginkan adanya sinergi dan jaminan keselamatan.
“Belum ada ancaman kalau untuk pribadi saya, tapi kalau teman-teman yang lain ada. Sudah ada yang kena ancaman,” tandasnya.
