Sate Ayam Haji Yahya, Terkenal di Balikpapan
BALIKPAPAN — Bagi masyarakat Nusantara, sate merupakan salah satu makanan yang paling dikenal. Hampir seluruh daerah di Indonesia mengenal menu ini, meski dengan bermacam variasi.
Jajan rakyat ini juga populer bagi pecinta kuliner mancanegara. Kita tentu masih ingat ketika Presiden Barack Obama dengan fasih menyebut sate dan bakso sebagai penganan kesukannnya saat tinggal di Indonesia.
Irisan daging yang ditusuk dengan bilah bambu, kemudian dilumuri bumbu kecap manis dan kacang tanah halus, lalu dibakar itu, memang terasa nikmat. Apalagi, bila disantap dengan nasi putih hangat atau lontong. Sate bisa berbahan daging ayam, kambing, sapi, bahkan jeroan. Salah satu daerah yang dikenal dengan olahan sate paling nikmat adalah Madura. Makanya, banyak penjual sate Madura di seantero negeri.
Salah satunya, di Jalan Soekarno Hatta Kilometer 5 Balikpapan. Warung sate milik Haji Yahya ini sudah ada sejak 1993. Tempat kuliner ini berada di pinggir jalan utama poros Balikpapan – Samarinda yang selalu ramai. Meski nampak sederhana, selalu ramai dkunjungi pembeli. Buka mulai jam 6 sore, tak sampai tengah malam ribuan tusuk sate sudah habis.
“Rata-rata sehari saya bisa menghabiskan 4.000 hingga 6.000 tusuk sate. Kalau puasa atau lebaran bisa sampai 10.000 tusuk,” kata Haji Yahya, ditemani istrinya.
Jika satu tusuk sate ayam rata-rata dijual Rp1.750, bayangkan saja, berapa omzet Haji Yahya dalam sehari.
Kisah Haji Yahya jualan sate bermula saat ia memutuskan hijrah ke Balikpapan, 28 tahun silam. Pria asal Madura ini awalnya berjualan di Gunung Sari. Sebuah kelurahan di tengah kota Balikpapan. Namun, sekitar 1993, ia bersama istri dan anaknya memilih pindah ke Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 5, tempatnya sekarang.