Kontribusi Besar Wanita dalam Sektor Pertanian dan Ekonomi

Hasil pertanian yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti keripik pisang serta keripik singkong diakui oleh Tina bahkan kerap dilakukan sebagai upaya menambah penghasilan sang suami. Pada saat sang suami selesai memanen padi dan kakao dari kebun peranan wanita dalam menjemur gabah dan kakao juga ikut menentukan keberhasilan usaha pertanian.

Kontribusi wanita dalam bidang pertanian juga terlihat di wilayah Desa Kelawi Desa Bakauheni di antaranya dilakukan oleh Jumariyah dan beberapa wanita di wilayah desa tersebut dengan masa panen buah pinang yang kerap harus dipecah menggunakan tenaga manual. Sebagai isteri dari suami yang bekerja sebagai petani pengepul buah pinang ia membantu suami dengan mencari tenaga kerja pemecah buah pinang yang bisa memberi penghasilan bagi kaum wanita sekaligus menyelesaikan pekerjaan pengupasan pinang.

“Pekerjaan pemanenan yang juga kerap dilakukan wanita dalam pengupasan dominan dilakukan oleh para wanita sementara kaum laki-laki bisa mencari pinang atau komoditas lain untuk dijual,” terang Jumariyah.

Sutini, warga Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan membantu suami menjemur gabah hasil panen. [Foto: Henk Widi]
Kesadaran akan kesetaraan gender dimana peranan laki-laki dan wanita dalam bidang pertanian termasuk partisipasi untuk menyelesaikan pekerjaan bidang pertanian sudah disadari oleh Jumariyah dan kaum wanita di desa tersebut. Selain bisa mengasuh anak yang bermain di sekitar lokasi bekerja mengupas pinang, wanita juga memperoleh penghasilan tambahan meski upah mengupas pinang saat ini tidak lebih dari Rp3.000 per kilogram.

Lihat juga...