Italia Hadapi Playoff Dengan Rasa Was-Was

MILAN – Italia menghadapi playoff Piala Dunia dengan rasa was-was. Kondisi tersebut dipengaruhi penampilan tidak meyakinkan selama kualifikasi.

Juara dunia empat kali itu memberikan satu penampilan medioker ke penampilan medioker lainnya. Meski mereka finis di peringkat kedua di Grup B zona Eropa, empat pertandingan terakhir Italia tidak memuaskan.

Kalah dari Spanyol, kemudian hasil imbang saat menjamu Macedonia, dan hanya mampu menang satu gol atas Israel dan Albania. Di posisi kedua group, Italia tertinggal lima poin dari Spanyol sang pemuncak kelasemen.

Nasib mereka kini akan ditentukan pada playoff dua leg yang berlangsung pada November. Kemungkinan besar Italia akan menghadapi Irlandia, Swedia, Yunani, atau Irlandia Utara.

Melihat calon lawan-lawan, hal tersebut menimbulkan kecemasan bahwa Italia berpeluang gagal menembus putaran final untuk pertama kalinya sejak 1958. Penampilan saat ini jauh dari penampilan mereka di Piala Eropa 2016 ketika, di bawah kepemimpinan Antonio Conte.

Intensitas luar biasa Italia menutupi minimnya bakat alami mereka. Gian Piero Ventura, pengganti Conte yang jauh lebih tenang, berusaha membangun ulang tim dengan generasi pemain-pemain baru namun menginginkan lebih banyak waktu untuk memadukan banyak hal.

“Jelas sekali bahwa tim Italia ini tidak siap untuk Piala Dunia, namun kami sedang mengupayakannya,” tuturnya.

Di Timnas Italia sebelumnya, biasa terdapat pemain dari satu klub. Tercatat pernah timnas diisi sampai sembilan pemain dari tim yang sama. Timnas Itali sekarang benar-benar menerapkan sistem taktik dan pendekatan-pendekatan yang berbeda.

Saat ini hanya ada satu atau dua pemain per klub. “Kami perlu memperbaikinya dalam latihan namun setiap kali saya memanggil para pemain, saya mendapatkan tiga sampai empat jam bersama mereka,” tandas Ventura.

Lihat juga...