BPBD DIY Simulasi Penanganan Darurat Erupsi Merapi
YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) terus berupaya meningkatkan kesiap-siagaan seluruh jajaran untuk menghadapi situasi darurat bencana. Hal itu salah satunya dilakukan dengan menggelar kegiatan “Gladi Lapang Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi 2017″ pada Rabu (18/10/2017).
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir rangkaian kegiatan latihan Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi 2017. Pada gladi lapangan ini dilaksanakan aksi simulasi evakuasi dan posko penanganan korban erupsi Merapi dengan melibatkan 416 peserta dari 35 Instansi Penanggulangan Bencana baik di wilayah Sleman maupun tingkat DIY.
Komandan SAR Unit Cangkringan, Joko Irianto, di lokasi mengatakan kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kemampuan taktis seluruh petugas penanggulangan bencana. Terutama saat menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi. Terdapat sejumlah tim yang dibentuk meliputi tim SAR, Kesehatan, Logistik, Komunikasi dan Keamanan.
“Latihan simulasi ini juga untuk mengecek sejauh mana kesiap-siagaan seluruh jajaran dalam membangun koordinasi dan komunikasi yang telah berjalan selama ini,” katanya di lokasi simulasi evakuasi bencana, Dusun Ngepringan, Cangkringan, Sleman.
Kawasan Cangkringan sendiri dipilih sebagai lokasi karena merupakan daerah rawan bencana, khususnya terhadap ancaman gunung meletus. Sebagaimana terjadi pada saat peristiwa erupsi Merapi tahun 2010 lalu. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat juga dapat memiliki kesadaran dan pengalaman ketika terjadi situasi darurat bencana.
“Khusus untuk kawasan Cangkringan, kendala kita saat ini lebih pada terbatasnya jumlah personil dan armada yang ada. Saat ini kita hanya memiliki 40 anggota serta 2 ambulan. Jumlah ini masih sangat kurang. Idealnya jumlah personil mencapai 100 orang dengan ambulans 4 unit. Karena keterbatasan itulah, melalui kegiatan ini kita berlatih bagaimana agar keterbatasan itu bisa disinergikan dengan tim lain,” ujarnya.