BBPP Lawang Kembangkan Benih Unggul Jagung Bioteknologi
Hasil persilangan mutan dengan jagung lokal menghasilkan peningkatan kualitas tanaman indukan, termasuk individu tanaman dengan tinggi hingga 2,70 meter dan individu dengan batang bercabang hingga 4 yang masing-masing cabang mengeluarkan tongkol 1-2.
Kajian tersebut diwujudkan dalam Sarasehan selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Oktober 2017, dengan tujuan upaya meningkatkan kompetensi dalam produksi benih unggul (pemuliaan tanaman) jagung, berbagi teknik dalam bidang pemuliaan tanaman jagung, mengidentifikasi masalah, hambatan.
Selain itu, membahas peluang di bidang perbenihan dan pemuliaan tanaman jagung, serta merumuskan rencana tindakan untuk menanganinya dan menginisiasi kerja sama kegiatan pengembangan benih unggul spesifik lokasi dan peningkatan kapasitas SDM Pertanian bidang Pemuliaan Tanaman antara Badan Litbang Pertanian dengan BPPSDMP.
Sarasehan tersebut diikuti oleh Widyaiswara, dosen, dan peneliti serta praktisi/petani penangkar benih dan mengambil topik bahasan “Kebijakan dan Strategi Pemuliaan Sumberdaya Genetik Tanaman Pangan Indonesia dalam rangka Mendukung Swasembada Berkelanjutan”.
Sementara itu Kepala BBPP Ketindang, Lawang, Djayadi Gunawan mengemukakan jagung termasuk salah satu target komoditas untuk swasembada pangan nasional selain padi, kedelai, bawang merah dan cabai. Pada tahun 2016 Indonesia mengimpor jagung kurang lebih 2,4 juta ton, namun pada 2017 berhasil meraih swasembada jagung.
Benih unggul berpotensi menghasilkan produk pertanian berkualitas dengan kuantitas menjanjikan, dan hingga saat ini petani masih banyak bergantung pada pasar benih yang dikuasai oleh beberapa perusahaan asing. Ketergantungan petani terhadap perusahaan benih dapat menjadi salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi dan swasembada berkelanjutan.