ASESI Gelar Pameran Sekolah Sunnah 2017 di TMII
Bahkan, kata dia, juri lomba pidato dan MHQ 5 se-Nusantara menghadirkan mahasiswa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA). “Jadi, bukan sekedar acara, tapi mendorong semangat generasi muda wujudkan karakternya,” ujarnya.
Ada pun tema tahun lalu, jelas Indra, adalah peran lembaga pendidikan untuk generasi bangsa. Tahun ini bukan hanya lembaganya saja, tapi bagaimana menciptakan generasinya.
Apalagi, lanjut dia, sejak awal ASESI didirikan, komitmennya adalah membuat sekolah-sekolah Islam di Indonesia maju dan bermutu. Sehingga kalau sekolah itu bermutu, maka dia akan mencetak generasi bangsa yang berkarakter. “Ini sesuai dengan program pemerintah, yaitu kurikulum 2013 berbasis karakter. Kami mendukung,” imbuhnya.
Indra berharap, tahun depan acara ini tetap bisa digelar di TMII. Karena menurutnya, TMII ini wahana edukasi dan pelestarian budaya bangsa. Maka, selain berkunjung ke pameran ini para pengunjung bisa sekalian berwisata ke anjungan-anjungan atau rekreasi di danau menikmati pemandangan, dan bahkan belajar sejarah di museum-museum.
“Acara tahun ini, kami targetkan pengunjung pameran sebanyak 30 ribu orang. Tahun sebelumnya itu di kisaran 25 ribu- 28 ribu pengunjung. Data ini otentik masih disimpan daftar hadirnya di Museum Penerangan,” kata Indra.
Maka secara otomatis, tambah dia, acara ini meningkatkan pengunjung yang datang ke TMII. Acara ini dipastikan memberikan kontribusi untuk kemajuan TMII. Namun demikian, Indra berharap, ke depan akses jalan diperlebar mengingat uraian transportasi semakin padat mengingat acara di TMII pun beragam. “Insyaallah bisa dicarikan solusi,” pungkas Humas School of Ibnun Hajar, ini.