MEULABOH – Satelit Terra dan Aqua dengan sensor modisnya mendeteksi 15 hotspot atau titik api terkosentrasi di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Senin (23/10/2017).
Menurut prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Meulaboh, Angga Yudha, jumlah titik api tersebut jauh berkurang dibandingkan pada hotspot Minggu (22/10/2017) malam yang mencapai 23 titik api di wilayah Kabupaten Aceh Barat.
“Pada Minggu pukul 22.00 WIB kemarin jumlah titik api terdetekai 45, pesebarannya 23 di Kabupaten Aceh Barat dan 22 ‘hotspot’ di Kabupaten Nagan Raya. Hingga sore ini (Senin) sudah berkurang, untuk Aceh Barat saja hanya tersisa 15 titik api,” ungkapnya.
Berkurangnya titik api di wilayah Kabupaten Aceh Barat itu berdasarkan pemantauan terakhir sensor modis satelit Terra dan Aqua, Senin sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. titik api di Aceh Barat ditemukan tersebar di Kecamatan Arongan Lambalek satu titik, di Kecamatan Johan Pahlawan delapan titik, di Kecamatan Kaway XVI dua titik dan di wilayah Kecamatan Samatiga terdeteksi sebanyak tiga titik.
Semua titik api yang terdeteksi oleh satelit merupakan lokasi yang tingkat kepercayaan tinggi. Lokasi titik api terpandu berada di aktivitas kebakaran hutan, lahan tidur maupun perkebunan pada kawasan tertentu.
Pemkab Aceh Barat bersama unsur terkait seperti Polri dan TNI, sudah menyusun strategi penanganan dan pencegahan potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat. Selama ini kebakaran lebih sering diakibatkan akibat adanya aktivitas pembakaran di lahan-lahan bergambut.